Mawar merah, coklat dan candle light diner menjadi semacam ritual wajib untuk merayakan Valentine Walaupun bukan salah satu hari besar nasional karena bisa memberikan kesempatan libur, hari kasih sayang alias Valentine adalah salah satu hari besar terutama bagi pasangan yang biasa merayakannya. Keromantisan memang tidak bisa dipisahkan dari hubungan percintaan dan sudah menjadi kebutuhan dalam membina hubungan dengan pasangan kita. Valentine hanya merupakan salah satu pengesahan saja dari kebutuhan itu.
Hanya saja hubungan pria wanita saat ini sudah banyak mengalami pergeseran nilai. Mau tidak mau kita harus menghadapi kenyataan bahwa dunia semakin materialistis dan setiap orang menjadi semakin individualis. Jaman orang tua kita dulu, masing-masing pasangan sudah memahami secara alamiah saja bahwa laki-laki adalah pencari nafkah dan istri di rumah. Budaya hidup sederhana sesuai dengan kemampuan adalah gambaran hidup bahagia, sehingga bagi tiap pasangan yang akan menikah masing-masing tidak terlalu banyak mempertanyakan bagaimana kehidupan keuangan nanti. Hal ini semakin di dukung dengan budaya tabu untuk membicarakan berbagai kebiasaan penggunaan uang sebelum menikah. Uang masih saja dianggap sesuatu yang jahat dan lambang keserakahan. Begitulah kalau kita takut membicarakan tentang uang, sehingga tidak heran jika kemesraan hubungan antara pria dan wanita bisa berubah 180 derajat setelah menikah, karena begitu banyak kejutan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Salah satunya adalah mengenai kebiasaan penggunaan uang yang sebelumnya tidak diketahui.
Jadi sebelum Anda berdua memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan juga bagi Anda yang menikah, ada beberapa hal tentang uang yang harus Anda tahu sebagai pasangan.
Berdasarkan pengalaman konsultasi lisan dengan para klien pasangan suami istri, saya bisa mengambil kesimpulan. Uang mungkin saja gak ada hubungannya dengan cinta, tetapi ternyata sangat berhubungan dengan banyaknya pertengkaran Anda. Tidak peduli betapapun besarnya cinta Anda pada suami atau istri. Jika Anda berdua tidak bisa menjembatani perbedaan pandangan tentang uang, dan memaksakan diri mengambil keputusan keuangan yang tidak bisa mengakomodasi perasaan satu sama lain, akan timbul masalah pada hubungan Anda. Cinta ternyata belum dapat mengalahkan segalanya, sebab jika demikian halnya maka tidak pernikahan yang berakhir dengan perceraian. Cintalah yang membawa Anda ke jenjang pernikahan dan menciptakan kemesraan selama beberapa tahun sesudahnya. Namun kehidupan permikahan seumur hidup membutuhkan lebih dari cinta. Jadi mari kira renungkan sejenak dan pahami beberapa fakta berikut ini :
– Bagaimana Anda menghabiskan uang Anda tidak ada hubungannya dengan bagaimana Anda mencintai satu sama lain.
– Anda berdua memang dibesarkan dengan cara yang berbeda, sehingga cara memperlakukan uang juga berbeda.
– Apa arti uang bagi Anda tidak selalu sama dengan pasangan Anda.
– Cara Anda berbelanja mungkin juga berbeda satu sama lain.
Fakta-fakta inilah yang terjadi pada kebanyakan pasangan dan membuat perbedaan tentang uang dari Anda berdua. Sehingga sangat wajar jika terjadi pertengkaran karenanya, jadi bertengkar karena uang bukan karena tidak cinta, tapi karena adanya perbedaan tadi.
Baca juga artikel lainnya : “Merencanakan keuangan pasca pernikahan“
“Jika kita tidak membicarakan masalah uang, segala sesuatu akan berjalan baik“
Banyak calon pasangan mengira bahwa dengan tidak membicarakan masalah uang maka mereka tidak akan mempunyai masalah keuangan. Faktanya banyak orang menghindari masalah keuangannya dengan mengabaikannya, berharap akan selesai dengan sendirinya. Orang bahkan lebih memilih untuk diam daripada membicarakannya hanya karena takut bertengkar tentang uang. Tetapi bagaimana mungkin mencari jalan keluar dari masalah jika kita bahkan tidak mau membicarakannya. Karena itu jika Anda berdua tidak segera membiasakan diri untuk mulai berbicara tentang masalah uang maka Anda berdua bisa bangkrut. Rejeki memang datang dari Tuhan, tetapi Dia tidak mengirimkannya langsung ke rekening Anda.
Jadi darimana kita mulai? Jawabanya mudah sekali. Seperti hampir semua aspek kehidupan, maka tempat kita mulai mengelola keuangan kita dengan baik adalah dari rumah. Maksudnya adalah Anda dan pasangan harus segera mulai bebicara tentang uang bersama-sama. Sebab masih banyak pasangan yang segan membicarakan hal ini. Hanya sedikit dari kita yang besar di lingkungan dimana ke dua orang tua bisa membicarakan masalah uang dengan bebas satu sama lain – bersama anak-anak di meja makan. Akibatnya banyak dari kita tidak tahu cara mengelola keuangan keluarga, bahkan tidak tahu bagaimana mulai membicarakannnya – bahkan bersama pasangan hidupnya sendiri!
Fakta bahwa kita tidak dibesarkan dalam lingkungan dimana membicarakan tentang uang adalah tabu sungguh suatu tragedi. Akibatnya banyak masalah perkawinan juga terpicu karena banyak pasangan enggan membicarakan dan cenderung menyembunyikan masalah keuangannya. Akhirnya banyak pasangan yang tidak bisa bekerja sama dalam mengatasi masalah keuangannya. Kalau tidak terpaksa mengikuti kemauan pasangan yang lebih dominan, maka mereka bisa jadi berjalan sendiri-sendiri. Padahal jika tiap pasangan mau bekerja sama, mereka bahkan mendapatkan hasil yang beberapa kali lebih baik daripada jika dilakukan sendiri. Jadi jangan ragu-ragu, apapun tujuan keuangannya, apapun masalah keuangannya, bekerjasama dengan pasangan memberikan dorongan semangat dan sumber ide yang tiada habisnya yang membuat usaha pencapaian tujuan keuangan menjadi jauh lebih mudah.
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP.
Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog