Menurut survei yang dilakukan oleh Bank HSBC bahwa 9 dari 10 karyawan atau 90% karyawan tidak siap pensiun, mereka merasa khawatir saat mendekati usia pensiun. Apa yang mereka khawatirkan? Kehilangan atau turun drastisnya penghasilan rutin, yang mana penghasilan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup selama masa pensiun.  Intinya yang mereka cemaskan adalah masalah keuangan.

Selama ini perusahaan-perusahaan dalam membantu karyawan dalam menangani kecemasan pensiun tersebut adalah memberikan bekal ilmu tentang kewirausahaan melalui sebuah acara purnabhakti. Harapannya, karyawan yang pensiun dapat berwirausaha mandiri sehingga memperoleh penghasilan dari wirausahanya untuk hidup di hari tua.

” Meski ada pelatihan pensiun berbasis wirausaha, mengapa masih banyak karyawan yang merasa cemas saat jelang pensiun ?”

Oleh karena itu banyak bermunculan jasa pelatihan pensiun yang berbasis wirausaha. Pelatihan Pra Pensiun biasanya diadakan untuk karyawan yang akan pensiun hingga T-3 atau 3 tahun sebelum tanggal pensiun. Artinya 3 tahun sebelum pensiun karyawan dilatih untuk berwirausaha agar kelak masuk masa pensiun para pensiunan sudah bisa berwirausaha dan memberikan penghasilan mandiri.

Meski ada pelatihan berbasis wirausaha mengapa masih banyak karyawan yang merasa cemas saat jelang pensiun? Banyak karyawan yang berfikir:  saya tidak bakat (bisa) berwirausaha, saya takut gagal, kalau gagal maka uang pensiun saya habis, uang pensiun saya tidak cukup untuk modal usaha, dan lain-lain.

Ya seperti itulah jika investasi pensiun masih dilihat dari pola pandang lama. Investasi pensiun dapat kita analogikan dengan kasus penyakit tulang Osteoporosis yaitu pengeroposan tulang. Semakin tua tulang manusia akan semakin rendah masa kepadatannya dengan kata lain semakin keropos.  Kata Dokter pengeroposan tulang ini diakibatkan kekurangan kalsium pada tulang. Makin rendah kadar kalsium di tulang akan semakin cepat keropos. Orang yang tidak memperhatikan asupan kalsium pada umumnya akan lebih cepat terkena Osteoporosis, meski orang tersebut belum berusia tua. Tetapi orang yang peduli dan rajin konsumsi kalsium sejak muda maka ketika di usia tua orang tersebut masih kuat tulangnya.

Analogi dengan Investasi Pensiun seperti apa? Ya unsur kalsium itu kita analogikan dengan Perencanaan Keuangan Investasi Pensiun. Jika karyawan sudah memulai Investasi Pensiun sejak muda maka ketika tua ia tidak mengalami masalah atau gangguan keuangan. Investasi Pensiun yang dimulai ketika tua, bukannya tidak mungkin berhasil tetapi tidak mudah.  Persiapan jauh-jauh hari lebih baik daripada mendadak  sehingga ada kalimat bijak ” Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit .” Hal ini juga berlaku untuk investasi pensiun.

Kontributor

Aryawan Eko. MM,CFP, RFA 

Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner