Perencanaan Keuangan Untuk Ibu Rumah Tangga

 

perencanaan-keuangan-untuk-ibu-rumah-tangga-MRE

 

Tiap tahun tepat tanggal 22 Desember seluruh dunia memperingati hari Ibu. Menjadi seorang ibu berarti memiliki pekerjaan 24 jam sehari, sehingga kapanpun harus selalu siap untuk keluarga. Tidak jarang  ibu rumah tanggapun harus berhadapan dengan situasi keuangan yang  dilematis dan berada dalam posisi sulit antara dirinya dan keluarganya. Karena itu , menjelang hari Ibu perlu kiranya ibu-ibu di seluruh dunia melakukan perenungan dan membuat perencanaan keuangan yang mengutamakan keluarga sekaligus mengakomodir aspirasi pribadinya .

 

Adapun terdapat 6 (enam) titik rawan keuangan yang harus dievaluasi kembali oleh ibu rumah tangga sebab berpotensi melukai mereka secara finansial, antara lain:

1. Pekerjaan & Karir : 
Keputusan meninggalkan karir demi keluarga sebaiknya tidak didasarkan pada alasan romantis dan sentimental. Sebab akibatnya akan membuat ibu tidak lagi memiliki penghasilan sendiri. Karena itu harus diperhitungkan dengan cermat. Jika gaji habis untuk transport kantor, busana, membayar gaji pembantu rumah tangga dan ibu merasa tidak bahagia dengan pekerjaan tersebut, maka berhenti kerja cukup masuk akal. Jika ibu memiliki karir yang cemerlang, menyukai pekerjaannya, gajinya cukup, dan merasa bahagia karenanya. Ibu memiliki semua alasan untuk tetap bekerja. Masalah sulitnya membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga serta isu besar seperti pengasuhan anak, adalah alasan-alasan klasik yang dapat dicari solusinya.

2. Suami & anak-anak :
Siapakah pasangan anda ? Siapakah anak-anak anda Intinya segala sesuatu mengenai suami dan anak-anak selalu memiliki konsekuensi finansial. Semakin banyak yang ibu tahu, semakin banyak yang akan ibu pahami dan semakin besar pula peluang untuk bisa mengoptimalkan berbagai potensi. Semakin mudah pula peluang untuk bisa mengantisipasi berbagai risiko yang tidak dikehendaki.

 

Baca juga artikel selengkapnya tentang Tips Memilih Bisnis Bagi Para Wanita !

3. Perceraian :
Tidak ada satu pasangan suami istri pun yang mengharapkan perceraian. Untuk mengantisipasi hal ini ibu rumah tangga harus memahami aspek hukum dan peraturan seputar :  a) Harta bawaan dan  Harta Gono Gini. Ibu rumah tangga memiliki hak atas sejumlah tertentu harta keluarga yang dikumpulkan selama masa pernikahan. Namun harta yang sudah didapat masing-masing pihak baik suami maupun istri sebelum pernikahan, maka harta tersebut termasuk harta bawaan dan tidak termasuk gono gini ; (c) Child support, adalah tunjangan biaya hidup anak yang masih sekolah yang dibayarkan oleh mantan suami kepada mantan istri; (d) Allimony, adalah tunjangan biaya hidup mantan istri dari mantan suaminya selama mantan istri belum mendapat penghasilan atau belum menikah kembali

4. Kematian :
Dalam hal kematian ada dua akibat yang ibu rumah tangga harus pahami, yaitu : (1) Mewariskan. Jika ibu rumah tangga sudah memiliki sejumlah harta, maka kematiannya akan menimbulkan harta waris yang bisa dibagikan kepada ahli waris yaitu suami, anak-anak dan orang tuanya. ; (2) Mewarisi ;  ibu rumah tangga juga bisa mendapat harta waris dari harta orang tuanya, suaminya bahkan anak-anaknya jika terjadi kematian pada mereka.

5. Umur panjang :
Menurut hasil survey wanita memiliki harapan hidup lebih panjang dari pria. Umur panjang bisa menjadi berkah, di lain pihak kehidupan yang panjang bagi ibu juga mempunyai implikasi tersendiri sebab keharusan tersedianya sarana-sarana pendukung untuk menikmati hidup. Tambahkan Dana Pensiun suami dengan Dana Pensiun ibu, itu lebih baik.

 

 

Penulis     : Mike Rini Sutikno, CFP.
Mitra Rencana Edukasi
 – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog