Hallo apa kabar? bagaimana dengan liburan akhir tahun anda ? pasti sangat menyenangkan ya?.
Ada yang liburannya diisi dengan sekedar bersantai di rumah, namun banyak juga teman – teman kita yang menghabiskan liburannya dengan bepergian mengunjungi tempat wisata baik itu didalam kota maupun diluar kota. Bahkan tidak sedikit pula orang yang menghabiskan waktu liburannya ke luar negeri. Berlibur memang sangat menyenangkan, karena membuat kita keluar dari rutinitas yang membuat pikiran penat. Namun bila sepulang dari liburan kita dihadapkan dengan kenyataan bahwa kantong kita menjadi kempes dan keadaan ekonomi dalam negeri keluarga menjadi kacau, tentu akan menjadi masalah baru lagi buat kita. Bukan hanya bonus akhir tahun yang habis tidak tersisa, bahkan uang tabungan ikut tergerus karena skenario anggaran belanja yang sudah dicanangkan dari sebelum liburan ternyata jebol akibat banyak kebutuhan tidak terduga ataupun hasrat belanja yang tidak mampu dikendalikan. Daripada terus menyesali nasi yang sudah jadi bubur, lebih baik kedalam bubur itu kita tambahkan daging ayam, bawang goreng, seledri dan bumbu – bumbu lainnya agar bisa nikmat untuk dimakan hehehe.
Biar kata uang cekak sehabis liburan, yang namanya tagihan dan kewajiban membayar hutang pasti tidak akan ikut – ikutan liburan, betul tidak ?. Daripada terkena denda yang ujung – ujungnya anda harus membayar lebih besar lagi, maka bayarkan dahulu kewajiban – kewajiban anda sebelum anda membelanjakan uang untuk hal yang bersifat konsumtif. Kewajiban – kewajiban ini bisa berupa uang sekolah anak, bayar listrik, bayar tagihan telepon, cicilan kendaraan, cicilan rumah dll, termasuk didalamnya cicilan – cicilan kredit yang ada. Jangan lupa juga membayar bila anda memiliki asuransi yang pembayarannya dicicil tiap bulannya. Karena bagaimanapun anda membutuhkan proteksi dari asuransi tersebut, yang apabila tidak dibayarkan preminya maka bisa jadi proteksi menjadi hilang.
Apabila anda memiliki tagihan kartu kredit, maka bayarlah sesuai limit minimalnya dahulu. Sisanya bisa anda lunasi pada bulan – bulan berikutnya ketika kesehatan keuangan anda sudah lebih baik. “Loh bukannya bila membayar limit minimal maka akumulasi tagihannya justru akan menjadi lebih besar ?”. Yup itu benar, namun keadaan yang kita hadapi sekarang adalah keadaan darurat dimana uang ditangan sedang dalam kondisi krisis. Dengan paling tidak membayar minimal maka anda paling tidak untuk sementara bisa terhindar dari denda dan tagihan para debt collector, dan anda masih memiliki sisa uang lagi untuk digunakan pada hal lainnya. Tapi jangan lupa segera dilunasi ya sisa tagihannya.
What ?!. Sudah keadaan krisis masih disuruh menabung juga ?. Yup benar, keadaan krisis bukan berarti anda tidak perlu menabung. Sekecil apapun jumlahnya, sisihkan dari awal uang yang ada untuk ditabung, tentunya setelah semua kewajiban terpenuhi dulu. Karena pada hakikatnya menabung adalah menyiapkan sejumlah dana untuk keperluan kita di masa mendatang. Bayangkan bila keadaan krisis kita sudah gelagapan, lalu terjadi hal yang diluar dugaan yang membuat kita harus keluar uang lebih banyak lagi dan tidak ada tabungan, pasti akan semakin berabe jadinya. Uang yang anda tabungpun sedikit demi sedikit diinvestasikan kedalam produk investasi yang cocok dengan karakter anda, agar bisa lebih optimal lagi pertumbuhannya.
Masa krisis keuangan pasti sangat tidak menyenangkan, namun memang mau tidak mau kita harus menjalani konsekuensi yang terjadi. Pengencangan ikat pinggang alias memangkas pos – pos pengeluaran yang tidak perlu adalah salah satu kata mujarabnya. Bilapun dirasa ada pengeluaran yang diperlukan, coba pertimbangkan lagi seberapa mendesaknya kebutuhan tersebut untuk dipenuhi. Redam dan atur hasrat belanja kita, karena terkadang kita membeli sesuatu hal bukan karena butuh tetapi hanya merupakan keinginan sesaat saja. Singkirkan rasa gengsi yang hanya membuat kantong anda semakin merana saja. Sebagai alternatif membeli di kantin kantor yang harganya relatif mahal, maka anda bisa membawa makan siang dari rumah yang lebih hemat, sehingga akan ada uang yang lebih banyak sebagai ongkos transport ke kantor atau keperluan lainnya. Usahakan juga untuk tidak menambah utang baru kecuali sangat terpaksa. Godaan untuk menggesek kartu kredit bisa sangat besar, namun pikirkan lagi sebelum anda menggunakannya. Jadi jauhilah pusat – pusat perbelanjaan agar tidak tergoda dengan sale yang ada.
Selamat mengatur ulang keuangan anda setelah menghadapi liburan yang menyenangkan, semoga semakin sukses di tahun yang baru.
Penulis : Andy Nugroho, CFP.
Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog