Mbak Mike yang baik,
Alhamdulillah saat ini, kami sekeluarga sudah mempunyai rumah sendiri di pinggir kota meskipun hanya dibeli dengan cara mencicil. Setelah cicilan rumah ini selesai kami bermaksud ingin membeli sebuah rumah lagi untuk anak kami yang telah berkeluarga. Anak kami menginginkan rumah yang lokasinya tidak terlalu jauh dari kota, karena tidak ingin terlalu dipusingkan dengan masalah kemacetan. Mungkinkah mbak Mike bisa memberikan saran mengenai pembelian rumah tersebut, kisaran harganya berapa dan agen mana yang bisa kami percaya?
Terima kasih.
Helen Mariani. Jakarta.
Halo bu Helen,
Senang sekali mendengar niat Anda untuk membantu anak Anda memiliki rumah sendiri. Membeli rumah memang gampang-gampang susah. Inginnya sih yang bisa memenuhi selera dan kebutuhan, tapi masalahnya kondisi keuangan tidak selalu bisa memenuhi tuntutan tersebut. Karena itu dalam membeli rumah yang paling utama adalah agar kita bisa menyesuaikan antara uang yang tersedia dengan keinginan. Nah, bicara tentang keinginan, anak Anda ingin menginginkan rumah yang letaknya tidak terlalu jauh dari kota, dengan alasan supaya tidak terlalu dipusingkan masalah kemacetan.
Jika kita lihat kondisi jalan-jalan utama di tengah kota dan kondisi jalan yang menuju kota dari daerah pinggirnya Jakarta terutama pada jam-jam kerja juga luar bisa macet Buat orang yang bekerja kondisi ini selain tidak menyenangkan juga tidak sehat. Rumah di pinggir kota, walaupun harganya lebih murah daripada di tengah kota, namun jaraknya mungkin jauh dari tempat anak Anda dan menantu bekerja. Rumah di dalam kota, memang memiliki akses yang mudah yang bisa menghubungkan kita ke manapun di dalam kota, namun harganya selangit. Jika memang bisa menemunkan calon rumah yang masih terletak di Jakarta, mungkin dipinggiran bukan di tengah kota. Kemungkinan antara kondisi keuangan, keinginan dan kenyamanan dalam memilki rumah bisa sesuai dengan kondisi keuangan.
1. Buatlah daftar proritas yang diinginkan dari rumah yang akan dibeli seperti jumlah kamar tidur, kamar mandi, halaman, garasi, kondisi atap, dinding, dan lain-lain. Kemudian buat juga daftar fasilitas–falitas umum yang nantianak Anda butuhkan, seperti PAM, listrik, jalan umum, kebersihan, rumah ibadah, sekolah, pasar dan lain-lain. Tambahkan lagi daftar tersebut dengan persyaratan lainnya seperti bebas banjir, sertifikat rumah lengkap dan tidak dalam sengketa apapun. Dengan membuat daftar prioritas akan menghemat waktu, tenaga dan uang dalam proses membeli rumah.
2. Datanglah ke berbagai pameran rumah atau saat ini yang sedang kondang adalah bursa rumah seken. Disana bisa mendapatkan banyak sekali informasi rumah dari para broker property dan pengembang yang siap membantu, dan biasanya ditawarkan dengan harga miring atau potongan diskon.
3. Sebaiknya Anda jangan langsung percaya dengan gambaran kondisi rumah yang tertera pada brosur penjualan atau seperti yang dipajang pada miniatur bangunan rumah yang akan dijual dipameran tersebut. Cocokkan informasi yang diberikan dengan kunjungan langsung ke lokasi. Jika memungkinkan buatlah foto-foto sendiri dengan demikian akan memperoleh informasi yang sebenar-benarnya dari rumah tersebut.
4. Jangan menghabiskan semua simpanan tunai Anda untuk membeli rumah. Pertimbangkanlah kemungkinan masih banyak kebutuhan rumah tangga lainnya dan juga investasi masa depan yang harus Anda siapkan. Jika pembelian rumah terlalu berat untuk Anda, mintalah anak Anda untuk menanggung setengah atau sejumlah tertentu dari harga rumahnya. Hal ini sangat baik untuk dilakukan, jika hanya dibelikan maka dengan turut menanggung biaya pembelian rumah, anak Anda mempunyai rasa memiliki yang besar terhadap rumah itu nanti, sehingga timbul kesadaran untuk merawat rumah tersebut dengan baik.
5. Jika dana tunai yang tersedia tidak cukup pertimbangkanlah untuk mencari rumah yang lebih murah atau membeli rumah dengan Kredit Pemilikan Rumah atau KPR bank. Namun untuk KPR, diajukan atas nama anak Anda atau menantu. Anda cukup membantu sejumlah tunai tertentu saja, sisanya biar diselesaikan kepada oleh anak Anda.
6. Persiapkanlah dana cadangan untuk membayar biaya-biaya pembelian rumah. Seperti booking, fee, balik nama sertifikat, pajak dan lain sebagainya. Jika Anda membeli rumah dengan KPR, persiapkanlah juga sejumlah dana untuk membayar biaya administrasi dan provisi kredit serta biaya pengikatan kreditnya. Biaya ini biasanya terjadi diluar harga rumah, jika Anda hanya membantu sebesar harga rumahnya saja maka mintalah anak Anda untuk mempersipakan dana biaya pembelian rumah ini sendiri.
7. Selain rumah, mungkin apartemen bisa dilirik. Dengan harga yang kompetitif anak Anda sudah bisa memiliki tempat tinggal di tengah kota dengan fasilitas yang memadai. Mungkin ukuranya jadi lebih kecil dan tidak memiliki halaman sendiri. Namun, jarak ke tempat kerja tentunya jadi lebih dekat juga ke berbagai tempat lain di Jakarta.
8. Perhatikan mengenai masalah hukum agar tidak terjadi perselisihan dikemudian hari. Tentukan rumah tersebut nanti atas nama siapa. Apakah atas nama Anda atau langsung diatas namakan anak Anda.
Selamat berburu rumah.
Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial