Kalau mendengar kata arisan maka biasanya yang langsung terbayang adalah sekumpulan ibu-ibu sedang ngobrol-ngobrol (mungkin bergosip!) di sebuah ruang tamu sambil minum teh dan makan kue-kue kecil. Kemudian saat acara puncak “mengocok arisan” tiba, maka semua ibu-ibu yang hadir dengan perhatian penuh memandang tuan rumah mengocok botol bening atau kaleng bekas yang didalammya telah berisi gulungan kertas-kertas nama-nama mereka. Hampir semua yang hadir menanti dengan cemas berharap kertas yang keluar dari botol tersebut adalah nama mereka.
Anda tahu apa arti gulungan kertas kecil tersebut? Ya, betul…Uang! Jika gulungan kertas kecil yang keluar adalah nama Anda maka Anda berhak membawa sejumlah uang arisan saat itu. Itulah mengapa anggota arisan yang belum mendapat arisan selalu rajin hadir sebab berharap nama merekalah yang keluar sehingga pulang ke rumah nanti bisa membawa sejumlah uang.
Kegiatan arisan memang tidak harus selalu disamakan dengan kegiatan kumpul-kumpul sambil bergosip. Buktinya ada sejumlah uang yang bisa kita gunakan untuk berbagai keperluan dari mulai yang konsumtif sampai yang produktif. Tinggal Anda saja yang harus menemukan cara yang tepat, sehingga Anda bisa tetap bergaul sambil menabung.
Arisan adalah salah satu bentuk sosialisasi antara kita dengan lingkungan. Dalam kondisi masyarakat yang semakin individualis, maka kegiatan tersebut bisa menjadi salah satu cara menjembatani kesenjangan komunikasi tersebut. Selain itu, pengajian, perkumpulan kesenian dan olah raga, juga bisa menjadi suatu wadah untuk mengasah keterampilan kita berorganisasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan mengikuti kegiatan – kegiatan sosial yang positif maka kita bisa mengasah semua potensi – potensi diri kita yang mungkin sebelumnya tidak pernah kita ketahui.
Arisanpun bisa dianggap sebagai investasi dalam pergaulan, bayangkan saja jika Anda seorang calon wirausahawan yang baru memulai usaha. Maka kegiatan tersebut bisa menjadi wadah untuk mempromoskan bisnis Anda kepada para teman, tetangga atau relasi Anda. Selain itu, dapat memberi Anda peluang untuk berkenalan dengan lebih banyak orang. Diharapkan dengan semakin luasnya relasi Anda, maka akan semakin sering pula Anda bisa berpromosi sehingga akan lebih banyak lagi orang yang mengenal dan tertarik pada bisnis Anda.
Namun dalam kaitannya dengan investasi yang berhubungan dengan uang, maka secara objektif bisa dikatakan bahwa arisan tidak memberikan keuntungan yang maksimal jika dibandingkan dengan menabung di bank atau pada produk investasi lainnya seperti emas, properti, perhiasan, tanah atau reksadana. Mengapa demikian?
Pada kegiatan investasi, maka orang mengharapkan bahwa dari kegiatannya berinvestasi akan menghasilkan keuntungan berupa pengembangan dana. Hal ini dimungkinkan karena dari produk-produk investasi tersebut diatas bisa memberikan return atau tingkat pengembalian yang membuat nilai investasi meningkat sejalan dengan bertambahnya waktu. Tingkat pengembalian ini bisa disamakan dengan tingkat suku bunga pada tabungan dan deposito, atau pada produk keuangan lainnya, atau nilai harga jual yang lebih tinggi daripada harga belinya seperti emas atau properti. Keuntungan ini jarang sekali bisa Anda dapatkan dengan mengikuti arisan, karena pada umumnya setoran uang yang disimpan, tidak diberikan bunga. Sehingga secara sederhana menabung kedalam arisan dapat disamakan dengan jika Anda menabung kedalam celengan, karena tidak mendapatkan bunga seperti pada tabungan di bank, alhasil dana Anda dalam arisan memang tidak berkembang, tetapi hanya bertambah saja sesuai dengan jumlah setoran yang Anda bayarkan.
Jika Anda termasuk orang yang sulit menabung, maka bisa juga Anda mengikuti arisan untuk memaksa diri Anda menabung. Iuran yang harus disetor secara rutin bulanan, akan bisa membuat Anda membangun kebisaan menabung secara rutin. Jika Anda sudah mendapat uang arisannya, maka Anda bisa menyetorkannya ke dalam tabungan atau menambah jumlah deposito Anda.
Selain itu salah satu keuntungan yang lain adalah memungkinkan Anda untuk menerima sejumlah total uang arisan yang terkumpul walalupun Anda baru melakukan setoran yang pertama sekalipun. Misalnya jika jumlah anggota arisan 10 orang dengan setoran Rp 1 juta/bulan, kemudiian pada saat mengocok arisan nama Andalah yang keluar pertama. Dengan demikian Anda mendapat Rp 10 juta, padahal Anda baru menyetor sejumlah Rp 1 juta saja. Jika Anda masukkan ke deposito maka Anda mendapatkan keuntungan dari bunga deposito. Selanjutnya Anda tinggal membayar keajiban setoran yang sama perbulannya dan bebas bunga pula!
Arisan memang identik dengan wanita, namun kenyataanya semua orang bisa mengikutinya tidak terkecuali pria. Beberapa dari Anda bahkan mungkin sudah mengenal dan mengikuti arisan kecil-kecilan sejak masih di bangku sekolah dasar. Hal ini membuktikan bahwa arisan sudah merupakan bagian dari kebiasaan masyarakat kita. Akibatnya mengikuti arisan terkadang tak terhindarkan dan menolak tawaran arisan memang sulit dilakukan. Dari mulai arisan di kantor, arisan PKK, arisan warga seRT, arisan bapak-bapak, arisan kelurga sampai arisan barang. Iuran arisan mulai dari jumlah puluhan ribu saja sampai yang jutaan. Mungkin sebenarnya Anda tidak tertarik dengan arisan, dan lebih suka menabung saja dibank. Tapi kalau tidak ikut khawatir dicap sombong.
Arisan bukanlah suatu kegiatan yang wajib diikuti, karena itu pertimbangkanlah untuk hanya mengikuti satu atau dua arisan saja dari begitu banyak macam arisan yang ditawarkan kepada Anda. Mengikuti arisan lebih dari dua atau tiga, tentunya akan membuat Anda harus menyediakan waktu untuk datang ke pertemuan-pertemuan arisan, padahal dengan kesibukan pekerjaan dan urusan rumah tangga belum tentu Anda bisa menyisihkan waktunya. Apalagi jika tiba giliran Anda yang menjadi tuan rumah arisan. Dan walaupun arisan bisa dianggap sebagai salah satu cara menabung, namun arisan bukanlah cara yang optimal dalam membuat uang Anda berkembang. Sekali lagi hal ini disebabkan karena sistem arisan adalah akumulasi dana saja tetapi tidak memberikan return hasil investasi.
Apa yang terjadi setelah kita mendapatkan uang arisan? Untuk apa uang arisan tersebut? Beli baju, kosmetik, asesoris, tas, sepatu, ganti handphone atau traktir si dia di restoran favoritnya? Bagaimana dengan tagihan kartu kredit yang mulai membengkak, mungkin Anda ingin mempergunakan uang hasil arisan tersebut untuk melunasinya. Barangkali juga premi asuransi kesehatan yang sudah jatuh tempo bulan lalu bisa Anda bayar dengan arisan kali ini. Mungkin juga ini kesempatan yang baik untuk menambah tabungan dan deposito Anda di bank.
Uang arisan bukan uang lebih di luar penghasilan rutin Anda seperti saat Anda mendapat bonus atau Tunjangan Hari Raya. Uang arisan juga bukan rejeki nomplok seperti memenangkan undian uang tunai, mendapat warisan atau mendapat hadiah. Untuk mendapatkannya Anda harus melakukan setoran rutin pada waktu tertentu sampai sejumlah anggota arisan. Walaupun Anda beruntung mendapat uang arisan di awal, selanjutnya Anda tetap berkewajiban membayar setoran rutin Arisan sampai habis. Karena itu arisan adalah hasil dari usaha Anda menabung.
Tentunya setelah sekian lama menabung, Anda tidak ingin hasilnya lenyap begitu saja bukan? Karena itu sebelum Anda menghabiskannya untuk berbagai tujuan konsumtif, pertimbangkanlah untuk menggunakannya juga untuk tujuan keuangan yang lebih produktif seperti menambah jumlah tabungn dan deposito Anda, membeli Reksa Dana atau membeli koin emas. Berapa besarnya jumlah yang ingin Anda berikan untuk tujuan produktif ini tergantung Anda. Yang penting Anda menyadari bahwa uang arisan adalah hasil tabungan Anda, sehingga cukup bijaksana untuk tidak menghabiskannya.
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP.
Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog