Buku : "Mewujudkan Rumah Idaman, Tips & Trik Memiliki Rumah dan Mendapatkan KPR Bank"

Apalagi dengan harga tanah dan bangunan yang terus meroket selama 20 tahun terakhir ini rasanya semakin mustahil untuk bisa mewujudkan impian memiliki rumah. Semakin hari semakin sulit saja untuk bisa membeli rumah dengan tunai. Anda mungkin harus mengumpulkan uang dulu selama bertahun-tahun atau terpaksa berhutang agar bisa memiliki rumah.

Tidak tersedianya dana yang cukup memang menjadi problema utama orang saat ini untuk bisa mewujudkan impian mereka menyediakan tempat tinggal yang aman dan nyaman untuk dirinya dan keluarga. Untungnya saat ini juga banyak ditawarkan Kredit Pemilikan Rumah dari bank atau KPR. Sehingga bagi Anda yang tidak bisa membeli rumah dengan tunai maka bisa membeli dengan cara kredit. Namun untuk mendapatkan KPR , Anda harus lulus fit & proper test persyaratan KPR bank. Dengan kata lain segala aspek finansial hidup Anda akan dinilai oleh bank untuk sampai pada suatu kesimpulan apakah Anda layak diberikan kredit bank atau tidak. Tetapi nampaknya kebanyakan orang betul-betul tidak tahu menahu segala hal yang berhungan dengan pengajuan KPR ke bank, akibatnya banyak sekali terjadi masalah selama proses kepemilikan rumah dengan KPR ini.

Banyak orang mengeluh mengenai proposal pengajuan KPR yang ditolak oleh bank. Kebanyakan orang tidak tahu apa yang menyebabkan pengajuan KPRnya ditolak , padahal merasa mampu membayar cicilan bulanannya dan sudah melengkapi segala persyaratan yang diminta. Ketidaksiapan menghadapi proses pecairan kredit yang panjang dan merepotkan ditambah lagi biaya-biaya pengikatan kredit yang jumlahnya tidak sedikit, juga semakin menambah daftar masalah KPR. Namun permasalahan KPR bukan cuma mengenai proses persetujuan dan pencairan kreditnya saja. Yang lebih penting dari itu adalah bagaimana caranya agar Anda dapat membayar kembali pinjaman yang telah Anda ambil . Sayangnya kemampuan membayar kembali inilah yang seringkali kurang diperhitungkan dengan matang.

Baik membeli rumah secara tunai atau kredit maka dari sisi keuangan keluarga kepemilikan rumah haruslah mempertimbangkan banyak faktor yang berdampak jangka panjang. Sepanjang Anda memiliki rumah maka secara rutin Anda akan keluar biaya-biaya untuk perawatan dan pemeliharaan rumah, ditambah lagi masalah pembayaran pajak dan biaya asuransi yang juga perlu dicadangkan. Pengeluaran Anda tentunya bertambah besar dengan dangan cicilan rumah jika Anda mengambil KPR. Masalahnya adalah berapa kesanggupan Anda untuk membayar semua pengeluaran ini. Disisi lain kebutuhan hidup keluarga sehari-hari harus terus terpenuhi. Belum lagi harus mempersiapkan kebutuhan investasi untuk persiapan hari tua. Anda suatu saat akan pensiun juga !

Berbagai masalah seputar kepemilikan rumah inilah yang mendorong saya untuk menulis buku ini. Saya adalah seorang perencana keuangan dan tugas saya adalah membantu para klien saya agar bisa mengelola keuanga keluraga untuk mencapai tujuan-tujuan keuangannya. Namun sebelumnya saya pernah bekerja sebagai seorang account officer di bank. Salah satu tugas saya sebagai seorang account officer adalah menangani permasalahan kredit di cabang bank tempat saya bekerja . Dari pengalaman menangani KPR , saya menemukan bahwa salah satu penyebab pembayaran cicilan KPR yang macet berasal dari kesalahan pengelolaan keuangan keluarga. Orang seringkali terlalu fokus pada bagaimana cara mendapatkan KPR saja, tetapi lupa memperhitungkan akibat yang terjadi setelah KPR tersebut didapat. Padahal munculnya kewajiban cicilan bulanan dan biaya-biaya seputar kepemilikan rumah akan mengurangi kemampuanya dalam membayar kebutuhan hidup lainnya. Jika tidak melakukan penyesuaian terhadap biaya-biaya hidup lainnya, akibatnya untuk menutup kekurangan ini bisa-bisa orang terdorong untuk berhutang, . Yang lebih parah lagi adalah jika sampai memakai uang cicilan KPR untuk membayar pengeluaran rumah tangga lainnya.

Nah, buku ini bertujuan untuk memberikan ide-ide kepada Anda bagaimana agar masalah-masalah seputar rumah tinggal bisa terintegrasi dengan baik dengan kondisi keuangan Anda. Mana keputusan yang lebih baik menyewa rumah terlebih dahulu atau langsung membeli rumah. Kapan saat yang tepat membeli rumah, apa saja langkah-langkah persiapan membeli rumah, bagaimana cara membeli rumah dengan KPR. Yang paling menarik adalah dengan bantuan buku ini Anda bisa belajar menghitung berapa besar jumlah KPR yang bisa Anda dapat dan menyesuaikannya dengan kondisi finansial Anda. Sebagai bonus untuk Anda, buku ini juga memberikan berbagai tips-tips masalah menyewa rumah, tips-tips cara-cara kreatif mengumpulkan uang untuk membayar uang muka rumah.dan tips agar KPR Anda disetujui bank.

Buku Mewujudkan Rumah Idaman ini membahas hal-hal apa saja yang sebaiknya Anda perhatikan dalam mengambil keputusan mengenai rumah tinggal, seperti :

  • Menyewa rumah sebagai alternatif tempat tinggal
  • Apa saja langkah-langkah persiapan membeli rumah dengan tunai maupun kredit
  • Prosedur membeli rumah dengan Kredit Pemilikan Rumah ( KPR )
  • Pentingnya memahami konsep KPR Bank
  • Tips agar KPR Anda disetujui bank
  • Apa saja taktik  tawar menawar harga rumah yang bisa dijalankan
  • Pentingnya mencadangkan biaya pengikatan kredit dan biaya tak terduga , dan hal lain yang seringkali menjadi pertanyaan bagi mereka yang ingin memiliki rumah
  • kerta kerja dan perhitungan untuk menghitung sendiri berapa jumlah pinjaman KPR dari bank yang bisa Anda dapat .
  • tabel angka faktor menghitung cicilan KPR yang akan memudahkan Anda menyesuaikan besarnya cicilan KPR yang aman untuk Anda.
  • Sejumlah contoh kasus dari orang-orang yang menhadapi berbagai masalah mengenai kepemilikan rumah dan disertakan juga solusinya,
  • tips-tips kreatif mengumpulkan uang untuk membayar uang muka rumah

 

Contoh-Contoh Permasalahan KPR (hl.181)

Ibu Mike,

Saya tahun depan berencana membeli rumah dengan memanfaatkan fasilitas KPR bank, dengan harga rumah sekitar Rp100 Juta..Adapun pertanyaan yang ingin saya tanyakan adalah sbb :
1. Kriteria apa saja yang perlu saya sampaikan sebelum memilih bank pemberi kredit.
2. Take home pay saya+istri Rp 5500.000 perbulan dengan dana cash yang ada adalah Rp.15.000.000, mohon dibuatkan strategi keuangan untuk tujuan tsb.
3. Berapa lama sebaiknya cicilan yang harus saya pilih dengan kemampuan keuangan saya tsb.

Jawaban :

Ketika sudah memutuskan untuk membeli rumah dengan cara mengkredit , maka saatnyalah untuk mempersiapkan pengajuan pinjaman ke bank . Dari data-data keuangan Anda seperti foto copy rekening tabungan atau giro , atau slip gaji dari perusahaan tempat bekerja maka Bank akan menganalisa kondisi keuangan Anda. Karena itu " memperbaiki penampilan " mulai dari rekening Anda di bank sampai dengan kelengkapan data-data pendukung lainnya sebaiknya dilakukan jauh- jauh hari ( 6 atau 3 bulan sebelumnya ). Berikut ini adalah jawaban – jawaban dari pertanyaan bapak :

Beberapa hal yang sebaiknya dipersiapkan sebelum pengajuan kredit ke bank :

- Mencetak / print out buku tabungan atau rekening giro dari semua rekening bank Anda ( terutama rekening gaji ) antara 6 s/d 3 bulan terakhir. Jika Anda mempunyai deposito, fotocopy juga bilyet deposito Anda. Data ini digunakan bank untuk menganalisa kondisi keuangan Anda.

- Melancarkan pmbayaran tagihan kartu kredit dan hutang lainnya atau minimal jangan sampai macet

- Mempersiapkan data-data pendukung lainnya seperti Surat keterangan bekerja dari perusahaan dan slip gaji asli dari tempat Anda dan istri bekerja , akte nikah, kartu keluarga, KTP, akte kelahiran.

- Mempersiapkan kelengkapan fotocopy dokumen – dokumen dari jaminan yang akan diajukan seperti sertifikat tanah ( SHGB , SHM ), sertifikat Ijin Membangun Rumah ( IMB )+ Blue print ( cetak biru gambar rumah tersebut ), dan SPPT PBB tahun terakhir

 

Untuk Informasi Lebih Lanjut, Hubungi :
PT. Mitra Rencana EdukasiPerencana Keuangan / Financial Planner 
Jl Musi No.33 Cideng, Gambir, Jakarta Pusat 10150
No. Telp. +62 21 - 3856722