World Bank

World Bank & Japan Social Fund Development ( JSDF). 2011Program Pemberdayaan Buruh Migran Perempuan dan Keluarganya di Daerah Asal

Foto dok MRE. TOT Perencanaan Keuangan dan Kewirausahaan Untuk Buruh Migran & Keluarganya di Banyuwangi

 

Overview

Program Pemberdayaan Buruh Migran Perempuan di Daerah Asal  ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi perlindungan buruh migran  Indonesia dan meningkatkan akses pada pengelolaan informasi dan layanan keuangan bagi buruh migran perempuan dan keluarganya di wilayah program.

Program ini terlaksana atas dukungan Japan Social Development Fund dan Bank Dunia serta pengarahan dari BNP2TKI. Selanjunya  melalui Yayasan TIFA ( Tifa Foundation ) sebagai implementing agency menunjuk Mitra Rencana Edukasi untuk menjadi konsultan edukasi wirausaha dan literasi keuangan  dalam proyek Pemberdayaan Buruh Migran dan Keluarganya di Daerah Asal.  Disini MRE ditugaskan untuk ; 1) Menulis modul pelatihan TOT Kewirausahaan dan Perencanaan Keuangan Untuk Buruh Migran ; 2) Mencetak Fasilitator / Pelatih Lokal untuk mendampingi Community Base Organization (CBO) terkait, melalui kegiatan Pelatihan untuk Pelatih atau Training of Trainers (TOT) sebanyak 40 orang.

Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai program ini, klik disini

Lokasi program dilaksanakan di 90 desa yang tersebar di tiga kabupaten pada tiga propinsi, yaitu:

  1. Jawa Barat: Kabupaten Indramayu
  2. Jawa Timur: Kabupaten Banyuwangi
  3. Jawa Tengah: Kabupaten Cilacap

Penerima manfaat yang dirancang berjumlah lebih kurang 30.000 orang yang sebagian besar adalah buruh migran perempuan dan keluarganya, selain pihak-pihak yang terkait dengan buruh migran Indonesia seperti masyarakat desa, organisasi buruh migran, pemerintah desa

Foto Dok MRE. Kunjungan usaha ke Pusat Oleh_oleh Banyuwagi “UD Sri Rejeki”

 

The Problem

  1. Kurangnya sumberdaya keuangan yang dimiliki buruh migran dan keluarganya untuk membayar biaya migrasi, yang menyebabkan buruh migran Indonesia mudah terbelit hutang, baik di daerah asal maupun di negara tujuan.
  2. Kemiskinan struktural dan kurangnya pengetahuan terhadap pengelolaan keuangan yang seringkali dikuasai oleh keluarga dan didominasi oleh suami. Sebagai akibatnya, buruh migran perempuan terjebak dalam kondisi yang selalu rentan (menjadi buruh migran yang menghadapi masalah) karena ketidakberdayaan ekonomi dan ketidakadilan gender.

 

The Solution 

Sumber. Tifa Foundation. Panduan  Pelaksanaan Program Perencanaan Keuangan dan Kewirausahaan Buruh Migran

 

Jadwalkan konsultasi desain program edukasi keuangan yang sesuai kebutuhan peserta sasaran program dan sejalan dengan tujuan organisasi Anda, klik disini