Pasangan suami istri pastinya tidak pernah terlepas dari pertengkaran tentang uang. Masalah gaji yang tak pernah cukup dan defisit anggaran belanja karena biaya hidup yang terus naik, biaya pendidikan yang melonjak, tarif telpon, listrik, dan BBM yang naik hampir tiap tahun hanyalah sedikit saja dari masalah-masalah keuangan rumah tangga. Masalah tentang uang memang pembicaraan paling tidak romantis yang seringkali dihindari oleh pasangan suami istri . Orang lebih memilih untuk tidak membicarakannya daripada bertengkar karenanya. Uang tidak ada hubungannya cinta, tapi sangat berhubungan dengan seberapa seringnya pasangan suami istri bertengkar . Misalnya, suami begitu saja memutuskan untuk membeli barang-barang yang tidak setujui oleh istri, karena menurut sang istri barang-barang itu terlalu mahal, sehingga jatah belanja rumah tangga berkurang karenanya. Atau istri keberatan jika penghasilannya terpakai untuk belanja rumah tangga, padahal suami juga mengalami hal yang sama dimana seluruh penghasilan suami juga terpakai untuk kebutuhan rumah tangga.
Mayoritas masalah keuangan antara suami istri terjadi, karena selama mengelola keuangan rumah tangga antara suami istri masih berjalan sendiri-sendiri. Mereka masih menerapkan sistem “uangku adalah uangku dan uangmu adalah uangmu.” Padahal ketika sudah menikah maka yang kemudian muncul adalah uang kita, bukan lagi uangmu atau uangku. Penghasilan istri ditambah penghasilan suami adalah penghasilan keluarga, siapapun yang gajinya paling besar tidak masalah. Segala pengeluaran keluarga sebaiknya dianggarkan terlebih dahulu untuk selanjutnya dibiayai dari penghasilan keluarga . Dengan demikian jika pasangan suami-istri ingin membeli barang-barang yang terutama harganya mahal harus sesuai dengan rencana anggarannya. Penghasilan berdua adalah menjadi penghasilan keluarga sehingga pemakaian dari penghasilan tersebut atau pengeluarannya juga sebaiknya menjadi tanggung jawab berdua.
Jika ada perbedaan mengenai kriteria mahal, murah, boros, hemat, dan lain lain yang berkaitan dengan cara pandang tentang uang adalah wajar. Cara pandang yang berbeda tentang uang memang sudah terbentuk dari karakter masing-masing pihak. Karakter yang sudah terbentuk sejak lahir, dan bagaimana cara kita dibesarkanlah membuat perbedaan bagaimana cara mengelola uang berbeda satu sama lain. Sehingga jika dibawa dalam kehidupan berumah tangga wajar sekali berpotensi menimbulkan konflik. Perbedaan yang terjadi secara alamiah ini, bukanlah sesuatu yang harus dihindari karena memang tidak mungkin dihindari. Yang terbaik yang bisa dilakukan adalah tetap memberikan masing-masing pihak ruangan untuk menjadi dirinya sendirinya, namun berkomitmen untuk tetap menomorsatukan kepentingan keluarga diatas kepentingan pribadi.
Agar bisa menjadi satu kesatuan dalam mengelola keuangan rumah tangga maka harus dimulai pembicaraan mengenai pengelolaan keuangan rumah tangga yang konstruktif. Membicarakan masalah keuangan bukanlah ajakan untuk memperdebatkan siapa yang paling benar tentang uang, tetapi agar lebih fokus dalam menemukan kesamaan tujuan keuangan dan cara mewujudkan tujuan keuangan tersebut. Perbedaan pasti ada, namun disini pasangan harus fokus pada persamaan. Komunikasi yang baik antara suami isteri adalah modal utama mengelola keuangan keluarga dengan sukses. Hindari tindakan menyembunyikan, masalah keuangan keluarga dari pasangan , dan jangan mengacuhkan atau menunda penyelesaian masalah-masalah keuangan tersebut karena semakin lama ditunda akan semakin membahayakan kondisi keuangan.
Mengelola keuangan keluarga seperti sebuah pesawat dengan dua mesin. Jika mesin yang satu maunya jalan ke depan, sedangkan mesin yang lain maunya mundur ke belakang akibatnya pesawat tersebut pasti jatuh. Karena itu, pastikan berdua sebagai suatu kesatuan pasangan suami istri dapat bergerak ke arah yang sama.
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP.
Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog